1.
Kemukakan
argumen Anda tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan pilihan yang
terbaik bagi bangsa Indonesia karena bisa mengatasi keberagaman dalam
masyarakat Indonesia dengan sifat tetap toleran terhadap banyaknya perbedaan
yang ada. Pancasila sebagai dasar negara tidak menghapus perbedaan tetapi bisa
merangkum semua menjadi satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan
dalam “Bhinneka Tunggal Ika”. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Bahasa Jawa
Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Pancasila merupakan
dasar ideologi-ideologi negara di Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa
Sanskerta dan terdiri dari dua kata yaitu panca yang berarti lima dan sila yang
mempunyai definisi prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar yang berlaku di Indonesia,
memiliki banyak nilai yang terkandung di dalamnya.
2. Latar belakang sikap beberapa pihak
dalam masyarakat yang menolak Pancasila sebagai dasar negara.
Latar belakang sikap
beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak Pancasila sebagai dasar negara
disebabkan sistem hukum yang termuat dalam Badan Pancasila bisa dibilang tidak
sempurna, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya badan kepemerintahan yang
berlaku tidak adil kepada masyarakat. Terlihat bahwa orang yang kaya semakin
kaya dan orang yang miskin semakin miskin akibat sistem kapitalis yang
diterapkan oleh Indonesia.
Di Konstituante,
tokoh-tokoh Islam sengit menentang Pancasila dan mengajukan Islam sebagai dasar
negara. Pada pidato pertama di Konstituante 12 November 1957, tokoh Masyumi
Mohammad Natsir mengatakan, sejak dulu cita-cita politik Masyumi adalah menjadikan
Islam sebagai dasar negara.
“Bukan semata-mata
karena umat Islam golongan terbanyak di kalangan rakyat Indonesia seluruhnya
kami memajukan Islam sebagai dasar negara, tetapi berdasarkan kepada keyakinan
kami, ajaran-ajaran Islam yang mengenai ketatanegaraan dan masyarakat dapat
menjamin hidup keragaman atas saling menghargai antara berbagai golongan di
dalam negara,” terang Natsir. Dengan bahasa yang indah, Natsir menggambarkan
keinginan umat Islam, “kalau pun besar tidak melanda. Kalau pun tinggi malah
melindungi”.
Dalam pidato itu
Natsir juga mengeritik Pancasila sebagai gagasan yang bersumber dari hasil
penggalian manusia, yang tidak bersumber pada agama.
“Kalaupun ada “Sila
Ketuhanan”, sumbernya adalah sekular, laadiniyah, tanpa agama,” tegasnya. Bagi
umat Islam, ujar Natsir, menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, ibarat
melompat dari bumi tempat berpijak ke ruang hampa, vacuum, tak berhawa. Itu
disebabkan karena Pancasila ingin menjadi ideologi yang berdiri sendiri, yang
netral dari agama dan berada di atas segala-galanya. Natsir mengatakan dasar
negara haruslah sesuatu yang sudah mengakar di masyarakat, dan realitas sejarah
membuktikan bahwa Islam sebagai agama yang dianut mayoritas rakyat Indonesia
cukup mengakar di masyarakat. Islam mempunyai sumber yang jelas, yang berasal
dari wahyu, tidak seperti Pancasila yang mempunyai banyak tafsiran, tergantung
pada pandangan filosofis seseorang.
Selain Natsir, Buya
Hamka yang juga anggota Masyumi mengatakan bahwa Pancasila dikenal oleh beberapa
orang saja, sedangkan sebagian besar penduduk Indonesia menganut dasar yang
asli, yaitu Islam.
“Islam adalah dasar
yang asli di tanah air kita dan pribadi sejati bangsa Indonesia,” tegasnya.
Hamka bahkan berkata,” Pancasila tidak mempunyai dasar sejarah di Indonesia”.
Hamka juga menolak pendapat yang mengatakan bahwa Pancasila merupakan landasan
bagi semangat proklamasi.
Hamka menjelaskan
bahwa sejak abad 19 perjuangan umat Islam untuk kemerdekaan adalah
dilatarbelakangi oleh perjuangan untuk menegakkan suatu negara berdasarkan
Islam. Perang yang digelorakan Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Cik
Ditiro, Pangeran Antasari, Sultan Hasanudin, dan lain-lain untuk mengusir
kolonial Belanda, bertujuan untuk mewujudkan cita-cita negara berdasarkan Islam
“Kamilah yang
meneruskan wasiat mereka,” tegas Hamka sambil menyebut orang yang mengkhianati
ruh nenek moyang pemimpin terdahulu adalah orang yang menukar perjuangan mereka
(para pahlawan, pen) dengan Pancasila.
Dukungan terhadap
Islam sebagai dasar negara juga disampaikan anggota konstituante asal Nahdlatul
Ulama. KH. Ahmad Zaini misalnya, meragukan Pancasila sebagai dasar yang
mempunyai landasan yang kuat dan bisa dijadikan acuan kongkrit bagi kehidupan
bangsa ini. Kata Zaini, semboyan-semboyan dalam lima sila Pancasila memang
bagus dan menarik, tapi Pancasila tidak mempunyai pedoman untuk mempraktikkan
ajarannya itu dengan batas-batas serta saluran-saluran yang kongkrit. Karena
itu kata Zaini, semboyan-semboyan dalam Pancasila sulit dibuktikan dengan kongkrit.
Selain Zaini, tokoh NU
lain seperti KH Masjkur dan KH Saifuddin Zuhri juga meragukan Pancasila bisa
menjadi acuan kongkrit bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Masjkur menyebut
Pancasila sebagai formula kosong tanpa arah.
“Pancasila akan menjadi
perwujudan orang yang mengisinya. Andaikata Ketuhanan Yang Maha Esa yang
tercantum pada sila pertama di dalam Pancasila diisi orang atau golongan yang
mengakui bahwa Tuhan adalah batu, maka Ketuhanan Yang Maha Esa akan berisi
batu. Kalau diisi oleh orang atau golongan yang mempertuhankan pohon, Ketuhanan
dalam Pancasila itu akan berisi pohon,” tegas Masjkur. Sedangkan menurut Zuhri,
Pancasila mempunyai banyak kekurangan-kekurangan disebabkan tiadanya kebulatan
berpikir. Pancasila sulit untuk bisa diklaim sebagai falsafah dan dasar negara.
Posisinya paling tinggi sebagai persetujuan politik bagi aliran-aliran ideologi
yang ada.
Belakangan, ucapan
Kiai Masykur bahwa Pancasila adalah formula kosong tanpa arah, perwujudannya
tergantung siapa yang mengisinya terbukti jelas. Pancasila ditafsirkan secara
tunggal dan hegemonik oleh penguasa, untuk kepentingan kekuasaanya. Soekarno
menafsirkan Pancasila, maka lahirlah ideologi Nasakom (Nasionalis, Agama,
Komunis) dan Demokrasi terpimpin yang otoriter. Soeharto menfsirkan Pancasila,
maka lahirlah istilah “Demokrasi Pancasila” sebuah sistem demokrasi yang
menjungkirbalikkan nilai-nilai demokrasi itu sendiri, karena rezim Soeharto
menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal bagi bangsa ini. Pancasila, menjadi
alat pemerintah yang berkuasa untuk memuaskan syahwat politiknya!
3. Alasan banyak pihak
yang tetap ingin mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Alasan
banyak pihak yang tetap ingin mempertahankan pancasila sebagaI Dasar negara
Indonesia karena nilai-nilai pancasila merupakan nilai-nilai luhur yg sesuai dengan
kepribadian Indonesia. Selain itu Pancasila juga memiliki kelebihan,yaitu :
a. Pancasila
sebagai ideologi terbuka(mengandung nilai dasar,instrumental,& praktis).
b. Pancasila
sebagai ideologi reformasi & dinamis.
c. Pancasila
sebagai paham Persatuan.
d. Pancasila
sebagai paham kebangsaan.
4.
Lihat gambar disamping, Berikan analisa Anda mengenai masalah rasisme di
Amerika Serikat? Mengapa hal tersebut terjadi? Indonesia memiliki banyak
keragaman budaya, suku bangsa, ras, etnis, agama, maupun bahasa daerah, apakah
terdapat masalah rasisme di Indonesia? Dengan menggunakan perspektif
nilai-nilai Pancasila berikan rekomendasi/solusi Anda terhadap masalah rasisme
tersebut!
Mengapa
isu rasial cukup erat hubungannya di Amerika Serikat? Sejak tahun 1990-an, Minnesota banyak didatangi para imigran dari
Somalia, Kamboja, Etiopia, Laos, dan juga Meksiko. Merujuk data sensus
kependudukan, Minneapolis adalah kota dengan warganya yang terdiri dari sekitar
60 persen warga berkulit putih, 20 persen warga berkulit hitam, 10 persen warga
Latin, dan 6 persen warga Asia.
Sejarah
rasisme telah mencatat berbagai perlakuan diskriminasi di Amerika terutama di
Kota Minneapolis sejak awal 90-an. Namun bukan berarti pada saat ini isu rasial
sudah teratasi. Beberapa warisan kebijakan yang mendiskriminasi orang kulit
berwarna dinilai masih ada di beberapa kota di Amerika. Seorang ilmuwan politik
di University of Minnesota bernama Lawrence R Jacobs mengungkapkan bahwa
sejarah rasisme telah terjadi di Amerika sejak waktu yang sangat lama.
Menurutnya
beberapa contoh kebijakan rasial yang masih dapat ditemukan sampai saat ini
adalah adanya pembagian wilayah secara sistematis. Beberapa pembagian wilayah
ini meliputi pembagian lingkungan untuk tempat tinggal, sistem pendidikan,
sistem transportasi dan juga beberpa akebijakan kepolisian. Media BBC menyebut
bahwa Amerika mulai mengalami turbulensi rasial dan kerusuhan sipil yang paling
luas sejak aksi massa pasca-pembunuhan Martin Luther King pada 1968.
Kemerdekaan
Indonesia diraih dari tetesan darah dan keringat para pendiri bangsa. namun, Pancasila
lahir bukan untuk kelompok atau golongan tertentu serta bukan untuk agama
tertentu dan untuk satu etis saja. Tetapi Pancasila lahir lahir untuk seluruh
rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar golongan
(SARA). Karena kemerdekaan Indonesia untuk seluruh rakyat Indonesia dari Sabang
sampai dengan Merauke.
Menjadi
catatan penting disini sebagai bahan evaluasi agar pemerintah menindak tegas
isu atau institusi yang bertentangan dengan Pancasila tentu ditertibkan untuk
mengembalikan kejayaan bangsa secara otomatis akan terwujud dengan adanya
semangat Pancasila.